Amerika – Jika tren-tren demografi saat ini berlanjut, Muslim bisa menjadi kelompok agama terbesar kedua di Amerika Serikat pada 2050, melampaui Yahudi, yang saat ini berada di posisi kedua, berdasarkan forum penelitian Pew Research Center.
Muslim-muslim di AS mempunyai tingkat fertilitas tertinggi dan usia rata-rata termuda di antara kelompok agama besar di negara tersebut, yang membantu mendorong pertumbuhannya, berdasarkan Michael Lipka dari Pew Research Center.
Pada 2010 lalu, usia rata-rata Yahudi Amerika yakni 41 tahun, sementara usia rata-rata Muslim yakni 24, atau berbeda 17 tahun.
Selain itu, rata-rata Yahudi mempunyai 1,9 anak per wanita sementara angka untuk Muslim AS yakni 2,8, berdasarkan Pew.
Pada sebuah survei tahun 2013, Pew menemukan bahwa lebih dari 22 persen Yahudi remaja di AS menganggap diri mereka ateis, agnostik atau tidak berhubungan dengan iman apapun, namun masih mengidentifikasi diri sebagai Yahudi.
Pew tidak menyertakan orang-orang ini dalam populasi Yahudi.
Jika angka-angka yang diproyeksikan tersebut menyertakan kelompok Yahudi secara “etnis” atau “budaya” ini, mungkin populasi Yahudi yang terdefinisikan secara luas masih melampaui jumlah Muslim pada 2050.
Apapun perubahannya, secara keseluruhan, Amerika Serikat diperkirakan masih akan menjadi negara dengan lebih banyak didominasi Kristen.
Pada 2010, lebih dari tiga perempat orang Amerika atau 78,3 persen teridentifikasi sebagai Kristen.
Namun semakin banyak orang Amerika menganggap diri mereka tidak berhubungan dengan agama manapun, dan pada 2050, jumlah orang yang menganggap diri mereka Nasrani diperkirakan akan turun hingga 66.4 persen.